Mei 15, 2024

Akhirnya Charles Leclerc Berhasil Melangkah ke Puncak!

tipsotomotif.web.id – Dengan refleksnya yang amat kilat, keahlian mengemudi yang menantang ajal, energi raga serta psikologis, belum lagi keyakinan diri serta karismanya, Charles Leclerc terlahir buat pacuan.

Monegasque yang berumur 25 tahun sudah menghabiskan semua hidupnya membongkar rekor serta dengan kilat naik ke pucuk balap global. Dengan Grand Prix de Monaco ke- 80 yang hendak tiba pada akhir Mei, seluruh orang di Kerajaan mensupport Leclerc buat mencapai kemenangan awal kali di kandang.

Olahragawan belia itu dikala ini mempunyai 5 kemenangan Formula1, 3 di antara lain dicapai masa kemudian. Pada tahun 2010 di umur 13 tahun, ia merupakan juara paling muda dari Monaco Kart Cup KF3. Satu tahun setelah itu, ia jadi juara paling muda Piala Bumi CIK- FIA KF3.

Satu tahun sehabis ia masuk Formula1, di Grand Prix Bahrain, ia jadi pembalap paling muda yang memenangkan FIA Pole Trophy buat posisi pole paling banyak, saat sebelum memenangkannya lagi pada tahun 2022.

Selama asal usul, pembalap pemenang Grand Prix yang tidak terbatas jumlahnya sudah menghasilkan Monaco selaku rumah mereka, tercantum Ayrton Senna, Gilles Villeneuve, Max Verstappen, Sergio Perez, serta Lewis Hamilton. Namun cuma sedikit pembalap yang betul- betul berawal dari Monako serta berkompetisi di dasar bendera Monegasque.

Dengan populasinya yang kecil, Monaco cuma menciptakan 4 pembalap asli Formula1: Louis Chiron, André Testut, Olivier Beretta, serta Charles Leclerc. Monegasque terakhir yang memenangkan Grand Prix di kandang merupakan Louis Chiron, pada tahun 1931!

Berdalih pada Bapaknya yang sekarat mendesak Leclerc buat menciptakan mimpinya…

Papa Leclerc, Hervé, membalap di Resep 3 pada 1980- an serta 1990- an serta membagikan akibat besar pada ambisi putranya buat berolahraga motor. Bagi suatu tanya jawab BBC, kala Leclerc ketahui bapaknya mendekati akhir hidupnya, ia berikan ketahui Hervé suatu dusta optimis yang hendak lekas berganti jadi realitas.

Ia berikan ketahui Hervé kalau ia sudah diseleksi buat mengemudi di Formula1 buat tahun selanjutnya, walaupun ia belum tersaring. Dusta putih itu mendesak Leclerc buat betul- betul menciptakan mimpi yang kelihatannya terangkai dalam DNA- nya, serta ia kesimpulannya mengawali debutnya di Formula1 buat Sauber pada 2018, satu tahun sehabis bapaknya tewas.

Bagi Thierry Manni, mamak Charles Leclerc, Hervé betul- betul yakin pada putranya serta berikan ketahui saudaranya,“ Kalian hendak amati, ia hendak sukses.” Cuma 4 hari sehabis bapaknya tewas, Leclerc memenangkan pacuan fitur di sesi Resep 2 Dasar 2017.

Kehabisan mentornya, Jules Bianchi

Selama era kecil serta dini pekerjaannya, Leclerc mempunyai ikatan dekat dengan pembalap F1 Prancis Jules Bianchi, yang pula ialah papa permandian Leclerc. Sepanjang Grand Prix Jepang 2014, Jules Bianchi dengan cara mengenaskan kehabisan kontrol atas kendaraannya serta menabrak belok traktor yang membebaskan Sauber kepunyaan Adrian Sutil( sehabis bebas kontrol di zona yang serupa benar, satu lap lebih dahulu). 9 bulan setelah itu, Jules Bianchi tewas sebab luka- lukanya kala ia terkini berumur 25 tahun.

Baca juga : Lewis Hamilton dan Max Verstappen Merasa Tidak di Hargai

Dikala itu, Leclerc tidak dapat merahasiakan kesedihannya dengan mengatakan:“ Awal kali untuk aku di Jepang. Tak mungkin buat tidak mempertimbangkan apa yang terjalin di mari 4 tahun yang kemudian. Kita merindukanmu Julio, saya hendak mendesak buat membuat akhir minggu yang bagus untukmu.

Sepanjang masa 2022, Leclerc menggunakan helm spesial selaku hidmat pada bapaknya serta Jules Bianchi. Helm itu penuh dengan gambar serta bertuliskan‘ Papa’ serta‘ Jules’ di bagian balik.

Charles Leclerc ditolak masuk ke pabrik Ferrari

Leclerc menghabiskan beberapa besar era mudanya di Italia buat pacuan kart. Sebab ahli mesin kart tempat ia bertugas berdialog bahasa Italia, ia berupaya buat menekuni bahasa itu. Namun apalagi bahasa Italianya yang sempurna juga tidak bisa membantunya melampaui gapura Ferrari kala ia sedang kecil.

Kala Leclerc berumur 2 simpati tahun serta sedang mengidamkan sesuatu hari pacuan di Formula1, ia menanya pada Jules Bianchi, yang ialah badan Perguruan tinggi Pembalap Ferrari pada dikala itu, apakah ia bisa mendatangi Pabrik Ferrari bersamanya di Maranello. Dikala keduanya berjalan ke gapura masuk, Leclerc langsung dilarang masuk.

Momen itu mengilhami suatu dalam diri pembalap belia itu, serta semenjak dikala itu, ia menyudahi kalau ia betul- betul mau jadi seseorang pembalap Ferrari. Bertahun- tahun setelah itu, pada 2016, Leclerc berasosiasi dengan Perguruan tinggi Pembalap Ferrari. 2 tahun sehabis itu, diumumkan kalau Leclerc hendak berasosiasi dengan regu Ferrari buat masa F1 2019. Leclerc hendak senantiasa bersama Ferrari paling tidak sampai akhir masa 2024.

Dibantu oleh Pangeran Albert II semenjak awal

Semenjak saat sebelum Leclerc jadi pemenang F1, beliau senantiasa memercayakan pertemanan serta sokongan dari Pangeran Albert II. Pada tahun 2018, kala tersiar berita kalau Leclerc hendak berasosiasi dengan Formula1, keluarga serta sahabatnya merayakannya bersama Pangeran Albert II sepanjang acara kejutan di Monte- Carlo Bay.

Pada tahun yang serupa, Leclerc serta Pangeran meresmikan demonstrasi memiliki Ferrari di museum mobil Fontvieille yang menunjukkan 5 puluh Ferrari, tercantum 250 GTO 1962 yang amat sangat jarang, mobil paling mahal di bumi.

Saat sebelum berkompetisi di Grand Prix pertamanya di rumah pada tahun 2018, Leclerc membagikan hadiah spesial pada Pangeran Albert II di kantor formal Kastel Pangeran: helm berbekas tangan yang beliau pakai sepanjang Grand Prix pertamanya pada 25 Maret di Australia. Belum lama masa itu, Leclerc jadi Monegasque awal yang berkompetisi di Grand Prix Monaco dalam 24 tahun, semenjak Olivier Beretta pada 1994.

Sehabis 2 kemenangan F1 sepanjang masa 2019, Leclerc serta keluarganya diperoleh oleh Pangeran Albert II di Kastel Pangeran buat merayakannya. Sepanjang keramaian, si Pangeran berikan ketahui Leclerc kalau mengikuti lagu kebangsaan Monegasque sedangkan Leclerc kepunyaan Monaco terletak di pucuk podium sangat luar lazim.

Dikala masa selesai, Leclerc percayakan Pangeran Albert II dengan bangku tunggal SF90 kemenangannya. Alat transportasi yang dipakai Leclerc buat berhasil di Spa serta Monza, saat ini bisa diamati di Koleksi Mobil HSH the Prince of Monaco Museum.

Mengangkut antusias di era pandemi

Pada tahun 2020, di tengah endemi, pacuan F1 Monaco dibatalkan, tetapi para penggemar pertandingan legendaris itu memperoleh hadiah hiburan berbentuk film. Leclerc serta Pangeran Albert II membintangi film yang tingkatkan akhlak oleh Claude Lelouch. Film pendek bertajuk Le Grand Rendez- Vous membuktikan Pangeran Albert II di bangku penumpang dengan Leclerc di balik kemudi Ferrari SF90 Stradale.

Leclerc menggapai kecekatan amat besar 200 kilometer atau jam di selama jalur Kerajaan. Film ini merujuk pada film tahun 1976 C’était un Rendez- Vous oleh ketua yang serupa.

Menyelam scuba, Golf, Sepak Bola, serta Bola Basket dengan NBA?!

Kala ia tidak menggunakan helm juru mudi, Leclerc nampak berupaya sebagian berolahraga lain, paling utama bila itu buat tujuan yang bagus. Pada tahun 2018, kala HSH Princess Charlène memohon Leclerc buat jadi Delegasi Yayasan Princess Charlène, ia langsung menanggapi dengan jelas‘ betul’.

Selaku penyelam scuba, ia amat liabel kepada tujuan yayasan buat mengarahkan berenang pada kanak- kanak serta menghindari karam. Sepanjang endemi, Leclerc menolong Gadis memberikan 12. 500 masker pada banyak orang di semua Monako.

Leclerc sudah main golf buat Princess of Monaco Cup serta sepak bola buat Perlombaan Sepak Bola Bintang Bumi, yang mengakulasi anggaran buat kanak- kanak kurang sanggup.( Regu Bintang Buat Kanak- kanak dilahirkan 3 puluh tahun yang kemudian oleh HSH Prince Albert II serta pembalap Mauro Serra.) Serta, mulai tahun ini, Leclerc pula bisa berkata kalau ia main bola basket dengan NBA…semacam itu.

Leclerc menyaksikan perlombaan Detroit Pistons serta Chicago Bulls di Paris pada Januari 2023, namun saat sebelum perlombaan, Leclerc serta sesama pembalap mobil Pierre Gasly memainkan game penjemputan saat sebelum perlombaan dengan Joakim Noah serta Tony Parker.